Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengembang real estate Millenium Industrial Estate di Tangerang, PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) dan emiten pendatang baru yang bergerak di bisnis eksportir minyak kelapa PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Rabu (8/9/2021).
Sedangkan saham perusahaan distribusi gas alam cari (liquefied natural gas/LNG) milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk (GTSI) yang juga baru melaksanakan penawaran publik menjadi top losers setelah langsung anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dan menjadi top losers pada awal perdagangan Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam siang ini, melemah 0,92% ke posisi 6.055,90 pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (8/9).
Menurut data BEI, hanya ada 158 saham yang nilainya naik, sedangkan 331 saham saham lainnya merosot dan 154 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,67 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,28 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa RI dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 357,75 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 99,59 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (8/9).
-
Bumi Citra Permai (BCIP), saham +32,14%, ke Rp 74, transaksi Rp 14,7 M
-
Indo Oil Perkasa (OILS), saham +25,00%, ke Rp 525, transaksi Rp 82,2 M
-
Indonesian Tobacco (ITIC), +25%, ke Rp 330, transaksi Rp 94,4 M
-
Cemindo Gemilang (CMNT), +25%, ke Rp 850, transaksi Rp 83,6 M
-
Ahayaputra Asa Keramik (CAKK), +8,22%, ke Rp 79, transaksi Rp 146 M
Top Losers
-
GTS Internasional (GTSI) saham -7,00%, ke Rp 93, transaksi Rp 73,3 M
-
Optima Prima Metal Sinergi (OPMS), -6,47%, ke Rp 260, transaksi Rp 62,1 M
-
Sentul City (BKSL), -6,15%, ke Rp 61, transaksi Rp 594,3 M
-
Bank MNC Internasional (BABP), -4,74%, ke Rp 362, transaksi Rp 220,1 M
-
Geoprima Solusi (GPSO), -4,31%, ke Rp 222, transaksi Rp 51,7 M
Di posisi puncak penutupan perdagangan sesi I hari ini emiten BCIP, naik 32,14% ke level Rp 74/saham dengan nilai transaksi Rp 14,7 miliar dan volume perdagangan 209,3 juta.
Saham emiten yang baru melakukan debut pada Senin (6/9) kemarin, OILS, berada di peringkat kedua kembali melonjak 25,00% Rp 525/saham. setelah kemarin memuncaki daftar top gainers. Lonjakan tinggi memang lazim terjadi kepada saham yang baru 'manggung'. Nilai transaksi saham OILS tercatat tinggi, yakni Rp 82,2 miliar dengan volume perdagangan 166,4 juta saham.
Dalam penawaran umum (initial public offering/IPO) ini, OILS menawarkan sebanyak 150 juta saham baru atau setara 33% dari modal disetor dengan harga pelaksanaan Rp 270 per saham, sehingga, dari IPO ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 40,50 miliar.
Saat debut perdana melantai di bursa, saham OILS terpantau menguat 15,56% ke level Rp 312 per saham.
Rencananya, dana yang diperoleh perseroan dari hasil IPO tersebut akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja pembelian bahan baku produksi.
Bersama saham OILS, saham BKSL mencuat 16,36% ke Rp 64/saham, melanjutkan kenaikan 1,85% pada Senin kemarin. Dalam sepekan, saham BKSL melesat 20,75%.
Kabar terbaru, BKSL berhasil membalikkan kinerja dari sebelumnya rugi Rp 234,49 miliar menjadi laba Rp 294,46 miliar pada semester pertama tahun ini.
Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan, pendapatan BKSL naik 1.420 persen menjadi Rp 2,42 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 159,30 miliar.
Selain Oil terdapat pula saham yang juga baru IPO milik Martua Sitorus, Cemindo Gemilang (CMNT). Saham produsen Semen Merah Putih itu mengisi lima besar daftar teratas top gainers hari ini.
Di kutub berbeda, berbeda nasib saham IPO milik Tommy Soeharto merosot 7,00% ke Rp 93, dengan total transaksi Rp 73,3 miliar dan volume perdagangan 73,3 juta. Para investor tampaknya mulai tidak terlalu terkesan dengan saham baru ini, terpantau investor mulai mengantre untuk keluar dengan 4,93 juta lot ditawar di harga ARB.
Selanjutnya ada juga saham IPO lain yang bernasib kurang baik, Geoprima Solusi (GPSO) yang belum genap seminggu diperdagangkan di BEI sahamnya turun 4,31%, ke level Rp 222 dengan total transaksi sebesar Rp 51,7 miliar.