PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) Ubah Rugi Bersih Tahun 2022 Jadi Laba Bersih Rp 159 Miliar di Tahun 2023
Kamis, 28 Maret 2024Fokus 2023:
- CMNT menjadi produsen semen terbesar ketiga di Indonesia pada akhir tahun 2023
- Pendapatan dan EBITDA relatif stabil masing-masing sebesar Rp 9,6 triliun dan Rp 1,8 triliun
- Transformasi rugi bersih menjadi laba bersih Rp 159 miliar
Pertumbuhan Keuangan Berkelanjutan:
Di tahun yang penuh tantangan, baik secara global maupun domestik, CMNT berhasil mencatatkan kinerja usaha yang baik. Volume penjualan semen di Indonesia pada tahun 2023 mencapai rekor tertinggi sejak berdirinya CMNT, dengan pertumbuhan volume penjualan sebesar 3% yang serupa dengan pertumbuhan volume semen nasional di Indonesia pada tahun 2023.
Pendapatan dan EBITDA Perseroan tahun 2023 relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, kerusakan mesin yang tidak terduga pada tahun 2023 mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10%, sehingga menyebabkan kerugian. Meskipun mengalami penurunan produksi, EBITDA Perusahaan per ton klinker yang diproduksi di Indonesia meningkat hampir 3% pada tahun 2023.
Sementara itu, di tengah kenaikan biaya-biaya industri yang lebih tinggi pada tahun 2023, CMNT mampu mempertahankan GPM dan OPM pada tingkat yang sama dibandingkan tahun 2022.
Anak usaha Perusahaan mencatatkan pertumbuhan kinerja positif pada tahun 2023. Chinfon Vietnam berhasil meningkatkan volume penjualan ekspor semen didorong oleh penetrasi pasar baru di sejumlah negara; sehingga meningkatkan EBITDA sebesar 8% pada tahun 2023. Sedangkan anak usaha lainnya secara gabungan mencatat EBITDA sebesar Rp 133 miliar atau tumbuh hampir 59% dibandingkan tahun 2022.
Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan:
Dorong Praktik Bisnis Berkelanjutan, CMNT Raih Penghargaan “Climate Action Award” dari World Cement Association; Menjadi Panutan dalam Praktik Berkelanjutan di Industri Semen
Selain fokus pada peningkatan kinerja keuangan, Perusahaan juga meningkatkan fokus pada aspek keberlanjutan. Komitmen Perusahaan dibuktikan dengan diraihnya “Climate Action Award” dari “World Cement Association” pada tahun 2023 atas keberlanjutan usaha dalam menerapkan berbagai kebijakan pengurangan biaya dan emisi karbon, efisiensi energi, penggunaan bahan baku alternatif, dan pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan.
Pada tahun 2023, Perusahaan juga telah mengambil langkah pionir yang pertama di industri, dengan melakukan investasi pada alat berat listrik untuk menggantikan beberapa alat berat lama yang berbasis bahan bakar fosil untuk kegiatan operasional di pabrik-pabrik dan lokasi tambang. Investasi yang dianggarkan sekitar Rp 100 miliar merupakan komitmen Perusahaan yang diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2024. Upaya ini tidak hanya akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan menghemat biaya namun juga berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon Perusahaan secara keseluruhan.